Pages

Rabu, 19 Desember 2012

Perbandingan Teori Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Realita di Lapangan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi. Salah satu alasannya, kemampuan berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengingat sebagian besar iptek itu “terdokumentasi”dalam bentuk referensi yang bermedia bahasa Indonesia. Sebagai konsekuensi dari itu, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai salah satu bagian dari jenjang pendidikan dasar, juga memasukkan mata pelajaran tersebut ke dalam kurikulumnya, yaitu Kerikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Banyak faktor yang mempengaruhi  keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satunya adalah perlu adanya pemahaman mengenai karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia oleh praktisi pendidikan, khususnya guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan memahami karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia, seorang guru paling tidak akan mampu memilih bahan materi yang tepat, memilih metode dan strategi yang membuat proses pembelajaran menjadi lebih hidup dan menyenangkan, dan sebagainya, serta pada muara akhirnya adalah dapat mengantarkan pada ketercapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Untuk karakteristiknya maka kami akan membahas dalam makalah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari pelajaran Bahasa Indonesia?
2.      Apa saja karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia?
3.      Bagaimana kenyataannya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah?

C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian mata pelajaran Bahasa Indonesia
2.      Untuk mengetahui karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia
3.      Untuk mengetahui dan membandingkan antara teori mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kenyataan dalam pembelajaran di sekolah

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Bahasa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar penutur untuk berbagai keperluan dan situasi pemakaian. Untuk itu, orang tidak akan berpikir tentang sistem bahasa, tetapi berpikir bagaimana menggunakan bahasa ini secara tepat sesuai dengan kontek dan situasi. Jadi, secara pragmatis bahasa lebih merupakan suatu bentuk kinerja dan performansi daripada sebuah sistem ilmu. Pandangan ini membawa konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa haruslah lebih menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang sistem bahasa. Tak heran apabila mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Kemudian pada saat SMP dan SMA siswa juga mulai dikenalkan pada dunia kesastraan. Dimana dititikberatkan pada tata bahasa, ilmu bahasa, dan berbagai apresiasi sastra. Logikanya, telah 12 tahun mereka merasakan kegiatan belajar mengajar di bangku sekolah. Selama itu pula mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak pernah absen menemani mereka.
Dalam hal ini ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek: medengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek itu merupakan aspek yang terintegrasi dalam pembelajaran walaupun dalam penyajian silabus keempat aspek itu masih dapat dipisahkan. Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB V Standar Kompetensi Lulusan Pasal 25 Ayat (3) dijelaskan bahwa kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa (termasuk Bahasa Indonesia) menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan.
Pada sisi lain, bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi dan sastra merupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas. Sementara itu, bahasa dan sastra Indonesia seharusnya diajarkan kepada siswa melalui pendekatan yang sesuai dengan hakikat dan fungsinya. Pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan aspek kinerja atau keterampilan berbahasa dan fungsi bahasa adalah pendekatan komunikatif. Sedangkan, pendekatan pembelajaran sastra yang menekankan apresiasi sastra adalah pendekatan apresiatif.
Secara pragmatis bahasa lebih merupakan suatu bentuk kinerja dan performansi daripada sebuah sistem ilmu. Pandangan ini membawa konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa haruslah lebih menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang sistem bahasa. Sementara itu, sastra adalah satu bentuk sistem tanda karya seni yang menggunakan media bahasa. Sastra ada untuk dibaca, dinikmati, dan dipahami, serta dimanfaatkan, yang antara lain untuk mengembangkan wawasan kehidupan. Jadi, pembelajaran sastra seharusnya ditekankan pada kenyataan bahwa sastra merupakan salah satu bentuk seni yang dapat diapresiasi. Oleh karena itu, pembelajaran sastra haruslah bersifat apresiatif. Sebagai konsekuensinya, pengembangan materi, teknik, tujuan, dan arah pembelajaran sastra haruslah lebih menekankan kegiatan pembelajaran yang bersifat apresiatif.
Pembelajaran bahasa Indonesia sendiri diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

B.     Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Pembelajaran dilakukan secara terintegrasi atau terpadu, mengingat bahasa merupakan sistem.
2.      Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan komunikatif yaitu pendekatan yang berorientasi pada proses pembelajaran bahasa berdasarkan tugas dan fungsi komunikasi.
3.      Kegiatan pembelajaran mendasarkan diri pada teori pemerolehan bahasa.
4.      Pelaksanaan pembelajaran lebih menekankan pada komponen praktik berbahasa daripada teori kebahasaan.
5.      Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual yaitu pendekatan yang membantu guru menguatkan isi materi pelajaran dengan keadaan dunia nyata.
6.      Dalam pembelajaran, baik “yang diajarkan” maupun “ media ajarnya” sama, yaitu bahasa Indonesia.

C.     Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), termasuk KTSP, pada dasarnya adalah sebuah program pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa (dan sastra) Indonesia di kalangan para peserta didik. Mata pelajaran tersebut mengemban fungsi sebagai sarana pembinaan kesatuan dan kesatuan bangsa,  sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya,  sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni, sarana penyebarluasan pemakaian bahasa dan sastra Indonesia yang baik unutk berbagai keperluan, sarana pengembangan penalaran, dan sarana pemahaman keberagaman budaya Indonesia melalui khasanah kesastraan. Tujuan dan fungsi mata pelajaran bahasa Indonesia tersebut akan menjadi pedoman dan arah dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Di antara tujuan yang diemban oleh mata pelajaran bahasa Indonesia adalah peserta didik memiliki keterampilan dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara reseptif (membaca dan menyimak) maupun secara produktif (berbicara dan menulis). Aspek keterampilan, termasuk keterampilan berbahasa Indonesia, biasanya akan dimiliki seseorang apabila ia rajin berlatih. Berdasarkan asumsi tersebut, konsekuensi pembelajaran bahasa Indonesia lebih berorientasi pada praktik berbahasa daripada teori pengetahuan bahasa. Hal itu dilakukan agar tujuan terampil berbahasa Indonesia di kalangan peserta didik dapat terwujud.
Selain hal di atas, ada sesuatu yang sangat unik dan berbeda dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu “yang diajarkan” dan “media ajarnya” sama, bahasa Indonesia. Kondisi tersebut akan membawa pada sebuah konsekuensi bagi guru bahasa Indonesia. Konsekuensi tersebut adalah bahwa guru bahasa Indonesia harus bisa menjadi teladan atau figur pemakai bahasa Indonesia yang baik, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan



























PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Sedangkan karakteristiknya adalah :
1.    Pembelajaran dilakukan secara terintegrasi atau terpadu, mengingat bahasa merupakan sistem.
2.    Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan komunikatif.
3.    Kegiatan pembelajaran mendasarkan diri pada teori pemerolehan bahasa.
4.    Pelaksanaan pembelajaran lebih menekankan pada komponen praktik berbahasa daripada teori kebahasaan.
5.    Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual.
6.    Dalam pembelajaran, baik “yang diajarkan” maupun “ media ajarnya” sama, yaitu bahasa Indonesia.






























DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada,
Diakses pada,
Diakses pada,

0 komentar:

Posting Komentar